Pembahasan soal UNBK FISIKA 2019 NO 12
Untuk melihat pemhasan lengkapnya
Silahkan klik link di bawah ini
https://tanyajawabsoalfisikasmpsmagratis.blogspot.com/2019/09/pembahasan-soal-unbk-fisika-2019-no-12.html
MENU PEMBAHASAN UNBK
Ketik Soal DI Sini
Friday, September 27, 2019
Saturday, September 21, 2019
Friday, September 13, 2019
Soal pilihan ganda dan essay besaran vektor untuk ulangan fisika
Berikut ini beberapa contoh soal untuk ulangan fisika
Mudah mudahan dapat membantu adek adek dalam belajar di rumah serta meningkatkan keahlian adek adek dalam menyelesaikan soal fisika
Mudah mudahan dapat membantu adek adek dalam belajar di rumah serta meningkatkan keahlian adek adek dalam menyelesaikan soal fisika
Jika dirasa bermanfaat silahkan bantu subscribe channel youtubenya ya,GRATIS
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
Materi beserta soal vektor
Besaran dalam fisika dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor adalah suatu besaran yang mempunyai nilai dan arah, contoh: gaya, tekanan, kecepatan, percepatan, momentum dan sebagainya. Besaran skalar adalah suatu besaran yang mempunyai nilai tetapi tidak mempunyai arah, contoh: suhu, volume, massa, dan sebagainya. Pada besaran skalar berlaku operasi-operasi
aljabar, tetapi pada besaran vektor operasi-operasi aljabar tidak berlaku. Penulisan besaran vektor secara internasional
disepakati dengan tanda panah di atas lambang atau dicetak tebal sedangkan untuk besaran skalar dicetak biasa. Di
samping hal ini, besaran vektor digambarkan dengan anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai besar vektor,
sedangkan arah mata panah menyatakan arah vektor. Pada Gambar 1.3. ditunjukkan sebuah vektor gaya sepanjang OA = 5 cm. Setiap 1 cm menyatakan gaya sebesar 4 N, maka besar gaya F = 5 cm u 4 N/cm = 20 N. Titik O disebut pangkal vektor sedangkan titik A disebut ujung vektor.
Sebuah vektor dinyatakan berubah jika besar atau arah vektor atau keduanya berubah. Besar vektor ditulis dengan
harga mutlak atau cetak biasa. Contoh = 20 N maka besar vektor ditulis F atau |F| = 20 satuan.
1. Metode Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut disebut vektor resultan.
a. Penjumlahan Vektor dengan Metode Grafis (Poligon)
Sebagai contoh suatu vektor ditambah dengan suatu vektor maka vektor resultannya .
Langkah-langkah penjumlahan vektor secara grafis (metode
poligon) adalah sebagai berikut:
1. Gambar vektor sesuai dengan skala dan arahnya.
2. Gambar vektor sesuai dengan skala dan arahnya dengan menempelkan pangkal vektor pada ujung vektor .
Penjumlahan dengan metode poligon maka vektor resultan adalah segmen garis berarah dari pangkal vektor ke ujung vektor yang menyatakan hasil penjumlahan vektor dan .
b. Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajaran Genjang
Penjumlahan dua buah vektor dan dengan metode jajar genjang yaitu dengan cara menyatukan pangkal kedua vektor dan , kemudian dari titik ujung vektor ditarik garis
sejajar dengan vektor dan juga dari titik
ujung vektor ditarik garis sejajar dengan vektor . Vektor resultan diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal ke titik perpotongan kedua garis sejajar tersebut di atas. Besar vektor resultan yang ditunjukkan pada Gambar 1.6. di atas
dapat dicari dengan persamaan cosinus berikut ini:
Arah vektor resultan terhadap salah satu vektor secara matematis dapat ditentukan dengan menggunakan aturan sinus. Contoh suatu vektor ditambah vektor dan hasil
penjumlahan ini adalah vektor .
Metode Pengurangan Vektor
Seperti pada penjumlahan vektor, suatu vektor bisa dikurangkan dengan vektor lain. Pengurangan suatu vektor dengan vektor sama dengan penjumlahan vektor
dengan negatif vektor (atau ).
a. Pengurangan Vektor dengan Metode Grafis (Metode Poligon)
Pengurangan vektor pada dasarnya
sama dengan penjumlahan vektor negatif.
Pengurangan vektor pada Gambar 1.9.
dilakukan dengan cara membuat vektor
(vektor yang besarnya sama dengan vektor , sejajar, tetapi arahnya berlawanan). Suatu vektor dikurangi dengan vektor dan hasilnya vektor yaitu:
Penguraian Vektor
Penguraian suatu vektor adalah kebalikan dari penjumlahan dua vektor.
Contoh sebuah vektor dengan titik tangkap di O diuraikan menjadi dua buah vektor yang terletak pada garis x dan y.
Suatu vektor diuraikan menjadi dua komponen yang saling tegak lurus
terletak pada sumbu x dengan komponen
Ax dan pada sumbu y dengan komponen
Ay. Penguraian sebuah vektor menjadi
dua buah vektor Ax dan Ay yang saling
tegak lurus ditunjukkan pada Gambar
1.12. Dari gambar tersebut dapat diperoleh hubungan:
aljabar, tetapi pada besaran vektor operasi-operasi aljabar tidak berlaku. Penulisan besaran vektor secara internasional
disepakati dengan tanda panah di atas lambang atau dicetak tebal sedangkan untuk besaran skalar dicetak biasa. Di
samping hal ini, besaran vektor digambarkan dengan anak panah. Panjang anak panah menyatakan nilai besar vektor,
sedangkan arah mata panah menyatakan arah vektor. Pada Gambar 1.3. ditunjukkan sebuah vektor gaya sepanjang OA = 5 cm. Setiap 1 cm menyatakan gaya sebesar 4 N, maka besar gaya F = 5 cm u 4 N/cm = 20 N. Titik O disebut pangkal vektor sedangkan titik A disebut ujung vektor.
Sebuah vektor dinyatakan berubah jika besar atau arah vektor atau keduanya berubah. Besar vektor ditulis dengan
harga mutlak atau cetak biasa. Contoh = 20 N maka besar vektor ditulis F atau |F| = 20 satuan.
1. Metode Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan. Hasil penjumlahan tersebut disebut vektor resultan.
a. Penjumlahan Vektor dengan Metode Grafis (Poligon)
Sebagai contoh suatu vektor ditambah dengan suatu vektor maka vektor resultannya .
Langkah-langkah penjumlahan vektor secara grafis (metode
poligon) adalah sebagai berikut:
1. Gambar vektor sesuai dengan skala dan arahnya.
2. Gambar vektor sesuai dengan skala dan arahnya dengan menempelkan pangkal vektor pada ujung vektor .
Penjumlahan dengan metode poligon maka vektor resultan adalah segmen garis berarah dari pangkal vektor ke ujung vektor yang menyatakan hasil penjumlahan vektor dan .
b. Penjumlahan Vektor dengan Metode Jajaran Genjang
Penjumlahan dua buah vektor dan dengan metode jajar genjang yaitu dengan cara menyatukan pangkal kedua vektor dan , kemudian dari titik ujung vektor ditarik garis
sejajar dengan vektor dan juga dari titik
ujung vektor ditarik garis sejajar dengan vektor . Vektor resultan diperoleh dengan menghubungkan titik pangkal ke titik perpotongan kedua garis sejajar tersebut di atas. Besar vektor resultan yang ditunjukkan pada Gambar 1.6. di atas
dapat dicari dengan persamaan cosinus berikut ini:
Arah vektor resultan terhadap salah satu vektor secara matematis dapat ditentukan dengan menggunakan aturan sinus. Contoh suatu vektor ditambah vektor dan hasil
penjumlahan ini adalah vektor .
Metode Pengurangan Vektor
Seperti pada penjumlahan vektor, suatu vektor bisa dikurangkan dengan vektor lain. Pengurangan suatu vektor dengan vektor sama dengan penjumlahan vektor
dengan negatif vektor (atau ).
a. Pengurangan Vektor dengan Metode Grafis (Metode Poligon)
Pengurangan vektor pada dasarnya
sama dengan penjumlahan vektor negatif.
Pengurangan vektor pada Gambar 1.9.
dilakukan dengan cara membuat vektor
(vektor yang besarnya sama dengan vektor , sejajar, tetapi arahnya berlawanan). Suatu vektor dikurangi dengan vektor dan hasilnya vektor yaitu:
Penguraian Vektor
Penguraian suatu vektor adalah kebalikan dari penjumlahan dua vektor.
Contoh sebuah vektor dengan titik tangkap di O diuraikan menjadi dua buah vektor yang terletak pada garis x dan y.
Suatu vektor diuraikan menjadi dua komponen yang saling tegak lurus
terletak pada sumbu x dengan komponen
Ax dan pada sumbu y dengan komponen
Ay. Penguraian sebuah vektor menjadi
dua buah vektor Ax dan Ay yang saling
tegak lurus ditunjukkan pada Gambar
1.12. Dari gambar tersebut dapat diperoleh hubungan:
Jika dirasa bermanfaat silahkan bantu subscribe channel youtubenya ya,GRATIS
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
Materi beserta soal pengukuran, besaran dan satuan
Dalam fisika diperlukan pengukuran-pengukuran yang teliti agar pengamatan gejala alam dapat dijelaskan dengan akurat. Pada pengukuran-pengukuran kita berbicara tentang suatu besaran (kuantitas) yang dapat diukur, dan disebut besaran
fisis.
Contoh besaran fisis, antara lain: panjang, massa, waktu,gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan
seterusnya.
Kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan
suatu syarat dalam fisika.
Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan
(standar) yang disebut satuan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan yang standar. Syarat tersebut antara lain :
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak tergantung pada cuaca panas atau dingin, tidak tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah memperoleh satuan tersebut jika memerlukannya untuk
mengukur sesuatu.
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun juga semua orang dapat menggunakan sistem satuan ini.
Sistem satuan yang digunakan saat ini di seluruh dunia adalah sistem satuan SI. SI adalah kependekan dari bahasa Perancis Systeme International d’Unites. Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960.
Hasil pengukuran akan akurat jika
kita mengukur dengan alat ukur yang
tepat dan peka. Penggunaan alat ukur
yang tidak tepat dan tidak peka, maka
pembacaan nilai pada alat ukur yang
tidak tepat akan memberi hasil
pengukuran yang tidak akurat atau
mempunyai kesalahan yang besar.
Gambar beberapa jenis alat ukur
untuk besaran panjang, suhu, waktu dan
massa ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Ketepatan hasil ukur salah satunya
ditentukan oleh jenis alat yang diguna-
kan. Penggunaan suatu jenis alat ukur
tertentu ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu: ketelitian hasil ukur yang diingin-
kan, ukuran besaran yang diukur, dan
bentuk benda yang akan diukur.
- Untuk mengukur besaran panjang sering digunakan mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar, meteran gulung, dan sebagainya.
- Untuk mengukur besaran massa sering digunakan neraca pegas, neraca sama lengan, neraca tiga lengan, dan sebagainya.
- Untuk mengukur besaran waktu sering digunakan stopwatch, dan jam.
- Untuk mengukur besaran suhu sering digunakan termometer Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Jika dirasa bermanfaat silahkan bantu subscribe channel youtubenya ya,GRATIS
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
fisis.
Contoh besaran fisis, antara lain: panjang, massa, waktu,gaya, simpangan, kecepatan, panjang gelombang, frekuensi, dan
seterusnya.
Kemampuan untuk mendefinisikan besaran-besaran tersebut secara tepat dan mengukurnya secara teliti merupakan
suatu syarat dalam fisika.
Pengukuran adalah suatu proses pembandingan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dianggap sebagai patokan
(standar) yang disebut satuan. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu satuan dapat digunakan sebagai satuan yang standar. Syarat tersebut antara lain :
1. Nilai satuan harus tetap, artinya nilai satuan tidak tergantung pada cuaca panas atau dingin, tidak tergantung tempat, tidak tergantung waktu, dan sebagainya.
2. Mudah diperoleh kembali, artinya siapa pun akan mudah memperoleh satuan tersebut jika memerlukannya untuk
mengukur sesuatu.
3. Satuan dapat diterima secara internasional, dimanapun juga semua orang dapat menggunakan sistem satuan ini.
Sistem satuan yang digunakan saat ini di seluruh dunia adalah sistem satuan SI. SI adalah kependekan dari bahasa Perancis Systeme International d’Unites. Sistem ini diusulkan pada General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960.
Hasil pengukuran akan akurat jika
kita mengukur dengan alat ukur yang
tepat dan peka. Penggunaan alat ukur
yang tidak tepat dan tidak peka, maka
pembacaan nilai pada alat ukur yang
tidak tepat akan memberi hasil
pengukuran yang tidak akurat atau
mempunyai kesalahan yang besar.
Gambar beberapa jenis alat ukur
untuk besaran panjang, suhu, waktu dan
massa ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Ketepatan hasil ukur salah satunya
ditentukan oleh jenis alat yang diguna-
kan. Penggunaan suatu jenis alat ukur
tertentu ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu: ketelitian hasil ukur yang diingin-
kan, ukuran besaran yang diukur, dan
bentuk benda yang akan diukur.
- Untuk mengukur besaran panjang sering digunakan mikrometer sekrup, jangka sorong, mistar, meteran gulung, dan sebagainya.
- Untuk mengukur besaran massa sering digunakan neraca pegas, neraca sama lengan, neraca tiga lengan, dan sebagainya.
- Untuk mengukur besaran waktu sering digunakan stopwatch, dan jam.
- Untuk mengukur besaran suhu sering digunakan termometer Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
Jika dirasa bermanfaat silahkan bantu subscribe channel youtubenya ya,GRATIS
TIDAK PERLU DITONTON KOK
Yang penting SUBSCRIBE AJA
SALING BANTU YA,SEMOGA BERKAH
AAMIIN
https://m.youtube.com/channel/UCOGUxLiStz69X5WUmhFZ-ug
Agar channelnya makin berkembang dan dapat memberikan manfaat lebih luas lagi
1 SUBSCRIBER SANGAT MENOLONG BAGI SAYA
SEMOGA KITA SELALU DI TOLONG DALAM MENYEBARKAN KEBAIKAN DAN BERMANFAAT
AAMIIN
TERIMA KASIH
Subscribe to:
Posts (Atom)